Home » » PERILAKU PEMIMPIN DALAM PELAYANAN PUBLIK

PERILAKU PEMIMPIN DALAM PELAYANAN PUBLIK

Written By Unknown on Sabtu, 24 Mei 2014 | 05.31



Perilaku pemimpin dipengarui oleh berbagai kondisi antara lain: perilaku sejak lahir (bawaan), mwelalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman organisasi (bdk.teori kepemimpinan). Dalam birokrasi  perilaku pemimpin juga dipengarui oleh model dan struktur birokrasi. Untuk konteks indonesia lebih di dominasi pola struktur atasan-bawahan, sehingga berkembang budaya menunggu petunjuk.
            Berdasarkan penelitian para ahli (fleishmen, Holpin, winer, Hemphill dan Coous), ada dua dimensi utama perilaku pemimpin  yaitu konsiderasi (consideration) dan struktur inisiasi (initiation structure). Kedua macam kecenderungan tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berrikut:
1)      Konsiderasi: perilku pemimpin cenderung kearah kepentingan bawahan. Adapun ciri-ciri perilaku pemimpin dalam hubungan dengan bawahan:
a.       Ramah tamah
b.      Mendukung dan membela bawahan
c.       Mau berkonsultasi
d.      Mau mendengarkan pendapat bawahan
e.       Mau meneerima usulan bawahan
f.       Memikirkan kesejahteraan bawahan
g.      Memperlakukan bawahan setingkat dirinya.
2)      Setruktur inisiasi: perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tujuan organisasi daripada memperhatikan bawahan. Adapun cirinya yaitu:
a.       Memberikan kritik atas ata pekerjaan yang jelek
b.      Mementingkan pentingnya pelaksanaan batas waktu tugas-tugas kepada bawahan.
c.       Selalu memberikan apa-apa yang dikerjakan bawahan.
d.      Selalu memberikan petunjuk bawahan bagaimana melaksanakan tagas.
e.       Memberi standar tertentu atas pekerjaan.
f.       Meminta bawahan agar selalu menuruti dan mengikuti standar yang telah ditentukan.
g.      Selalu mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuan.
mengingat luasnya peran dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam birokrasi, maka pemimpin dituntut agar mempunyai pengetahuan lebih baik dibandingkan  dengan bawahannya, berdedikasi baik, serta pengalaman yang luas dan mempunyai perilakuyang dapat diterima oleh baawahan dan lingkungannya.
Salah satu faktor yang mendukung harapan di atas adalah faktor pendidikan, yaitu usaha sadar dan sistematis dalam rangka mengalihkan pengetahuan seseorang dan nilai-nilai organisasi kepada orang lain (bawahan) yang bersifat formal maupun informal. Proses transfering ini amat penting dalam rangka pembinaan watak (chracter building)

·         Sadhana Kridawati. 2010. Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik. I. CV Citra Malang. Hal.186-188.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.