Perilaku
pemimpin dipengarui oleh berbagai kondisi antara lain: perilaku sejak lahir
(bawaan), mwelalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman organisasi (bdk.teori
kepemimpinan). Dalam birokrasi perilaku
pemimpin juga dipengarui oleh model dan struktur birokrasi. Untuk konteks
indonesia lebih di dominasi pola struktur atasan-bawahan, sehingga berkembang
budaya menunggu petunjuk.
Berdasarkan
penelitian para ahli (fleishmen, Holpin, winer, Hemphill dan Coous), ada dua
dimensi utama perilaku pemimpin yaitu
konsiderasi (consideration) dan struktur inisiasi (initiation structure). Kedua
macam kecenderungan tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berrikut:
1)
Konsiderasi: perilku
pemimpin cenderung kearah kepentingan bawahan. Adapun ciri-ciri perilaku
pemimpin dalam hubungan dengan bawahan:
a. Ramah
tamah
b. Mendukung
dan membela bawahan
c. Mau
berkonsultasi
d. Mau
mendengarkan pendapat bawahan
e. Mau
meneerima usulan bawahan
f. Memikirkan
kesejahteraan bawahan
g. Memperlakukan
bawahan setingkat dirinya.
2) Setruktur
inisiasi: perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tujuan organisasi daripada
memperhatikan bawahan. Adapun cirinya yaitu:
a. Memberikan
kritik atas ata pekerjaan yang jelek
b. Mementingkan
pentingnya pelaksanaan batas waktu tugas-tugas kepada bawahan.
c. Selalu
memberikan apa-apa yang dikerjakan bawahan.
d. Selalu
memberikan petunjuk bawahan bagaimana melaksanakan tagas.
e. Memberi
standar tertentu atas pekerjaan.
f. Meminta
bawahan agar selalu menuruti dan mengikuti standar yang telah ditentukan.
g. Selalu
mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuan.
mengingat
luasnya peran dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam birokrasi, maka
pemimpin dituntut agar mempunyai pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan bawahannya, berdedikasi baik, serta
pengalaman yang luas dan mempunyai perilakuyang dapat diterima oleh baawahan dan
lingkungannya.
Salah satu
faktor yang mendukung harapan di atas adalah faktor pendidikan, yaitu usaha
sadar dan sistematis dalam rangka mengalihkan pengetahuan seseorang dan
nilai-nilai organisasi kepada orang lain (bawahan) yang bersifat formal maupun
informal. Proses transfering ini amat penting dalam rangka pembinaan watak
(chracter building)
·
Sadhana Kridawati.
2010. Etika Birokrasi Dalam Pelayanan
Publik. I. CV Citra Malang. Hal.186-188.
0 komentar:
Posting Komentar